Kemungkinan Serangan jantung Saat Stress Kerja
Beratnya pekerjaan tidak bisa dianggap remeh. Semakin berat tekanan yang diterima tubuh untuk bekerja, maka hal tersebut berpengaruh pada kesehatan jantung. Meski selama ini banyak penelitian yang menyatakan tidak adanya pengaruh beban pekerjaan terhadap jantung, namun hasil penelitian dari University College London membantah hal tersebut.
“Temuan kami mengindikasikan, tekanan pekerjaan terkait dengan meningkatnya risiko mengalami penyakit jantung koroner seperti serangan jantung,” kata Profesor Mika Kivimaki, sang peneliti.
Stres pekerjaan lebih kerap dialami pada pekerja yang memiliki ketrampilan rendah. Pekerja yang lebih banyak memangku jabatan sbagai pengambil keputusan, tingkat stresnya tidak setinggi pekerja yang ada di level buruh. Berdasarkan temuan dari 13 studi di Eropa, stres karena pekerjaan ini meningkatkan risik serangan jantung hingga 23 persen dari sebab jantung koroner.
Peneliti juga mengingatkan jika penyikapan terhadap stres pekerjaan ini salah, maka bisa berakibat peningkatan risiko serangan jantung. Sebagian orang memilih gaya hidup yang salah ketika dihadapkan pada tekanan. Misalnya merokok, minum alkohol, atau jarang berolahraga. Gaya hidup ini bisa menambah daftar panjang buruknya kondisi kesehatan seseorang.
“Jika Anda stres dengan pekerjaan Anda, dan Anda tidak bisa mengubah situasi itu, maka risiko Anda untuk terkena serangan jantung akan meningkat,” kata Peter Weissberg, direktur medis di Yayasan Jantung Inggris.
Oleh karena itu, pelampiasan terhadap stres kerja sebaiknya disalurkan dengan sesuatu yang positif. Misalnya mengembangkan hobi, membaca, menonton teve, berolahga, dan aktivitas lain yang positif sebagai langka relaksasi.
“Temuan kami mengindikasikan, tekanan pekerjaan terkait dengan meningkatnya risiko mengalami penyakit jantung koroner seperti serangan jantung,” kata Profesor Mika Kivimaki, sang peneliti.
Stres pekerjaan lebih kerap dialami pada pekerja yang memiliki ketrampilan rendah. Pekerja yang lebih banyak memangku jabatan sbagai pengambil keputusan, tingkat stresnya tidak setinggi pekerja yang ada di level buruh. Berdasarkan temuan dari 13 studi di Eropa, stres karena pekerjaan ini meningkatkan risik serangan jantung hingga 23 persen dari sebab jantung koroner.
Peneliti juga mengingatkan jika penyikapan terhadap stres pekerjaan ini salah, maka bisa berakibat peningkatan risiko serangan jantung. Sebagian orang memilih gaya hidup yang salah ketika dihadapkan pada tekanan. Misalnya merokok, minum alkohol, atau jarang berolahraga. Gaya hidup ini bisa menambah daftar panjang buruknya kondisi kesehatan seseorang.
“Jika Anda stres dengan pekerjaan Anda, dan Anda tidak bisa mengubah situasi itu, maka risiko Anda untuk terkena serangan jantung akan meningkat,” kata Peter Weissberg, direktur medis di Yayasan Jantung Inggris.
Oleh karena itu, pelampiasan terhadap stres kerja sebaiknya disalurkan dengan sesuatu yang positif. Misalnya mengembangkan hobi, membaca, menonton teve, berolahga, dan aktivitas lain yang positif sebagai langka relaksasi.
Category: Kesehatan