Penyebab Umum Batal Menikah
Menurut Anna Surti Ariani, seorang psikolog keluarga, pernikahan yang batal memang bisa saja terjadi. "Biasanya makin dekat ke hari H, ada saja godaan dan halangannya. Pasangan seperti mendapatkan ujian, keragu-raguan seringkali muncul, tingkat stres makin tinggi, dan mereka jadi makin sensitif. Makanya, bagi mereka yang tidak kuat menghadapinya, memilih batal," jelasnya.
Lantas, hal apa saja sih yang membuat mereka berpikir dan akhirnya timbul keragu-raguan untuk mengikat janji dalam hubungan sebuah keluarga? Ternyata ada beberapa faktor, di antaranya:
1. Selingkuh
Ketidaksetiaan adalah faktor utama perpecahan sebuah hubungan. Jika sebelum menikah, pasangan kita sudah menunjukkan tanda-tanda itu, bagaimana jika sudah menikah? Hal ini tergantung pada pribadi masing-masing. Namun sebagian besar orang menilai bahwa selingkuh dalam hubungan adalah kesalahan fatal yang tidak termaafkan. Rasa trauma akan selalu datang menghantui. Apa jadinya hubungan suami-istri jika tak ada lagi saling percaya? Namun masalah ini bukan tidak mungkin diatasi. Jika si dia memang serius ingin memperbaiki hubungan dan mengaku salah, mungkin Anda masih bisa mempertimbangkannya. Ungkapkan semua kemarahan Anda, setelah itu bicarakan dengan kepala dingin soal ini. Bersikap lah jujur dan terbuka tentang keinginan masing-masing. Kalau perlu libatkan orang ketiga, seperti keluarga dan penasihat perkawinan untuk mencari jalan keluarnya sehingga rencana pernikahan bisa terus dilanjutkan.
2. Terbukanya Aib Pasangan
Proses pacaran yang berkualitas itu penting untuk lebih mengenal pasangan Anda. Kenali sifat pasangan, kepribadiannya, aibnya, juga kebiasaan buruknya. Jika suatu saat sifat itu muncul, Anda sudah tak kaget lagi dan bisa menerimanya. Namun, jika Anda masih ragu berarti Anda memang belum siap menikah. Ingatlah, segala sesuatu yang terburu-buru biasanya penuh dengan kejutan yang mungkin tidak terlalu bagus dampaknya bagi Anda.
3. Belum Siap Mental
Awalnya Anda yakin mau menikah dengannya. Tapi saat dihadapkan jelang hari H, Anda malah ragu-ragu. Anda merasa takut menghadapi pernikahan. Ketidaksiapan mental biasanya menjadi alasan klasik orang batal menikah. Sebelum terlambat, tanyakan pada diri sendiri dan pasangan, apa sih yang mendorong kalian untuk menikah, apa memang karena cinta, tekanan, usia, keluarga, dan lain sebagainya. Hindari memutuskan hanya karena alasan yang sifatnya sesaat, misalnya karena faktor usia.
4. Keluarga
Pernikahan di Indonesia tentunya berbeda dengan di barat. Karena kebanyakan orang Indonesia berpikir bahwa pernikahan adalah penyatuan dua keluarga, bukan hanya individu. Ikut campurnya keluarga dalam urusan pernikahan memang terkadang bisa menjadi bumerang. Sebelum menikah, sebaiknya Anda melakukan pendekatan terlebih dahulu ke keluarga masing-masing. Dari sini Anda bisa melihat apakah akan ada kecocokan atau tidak dengan mereka.
5. Beda Keyakinan
Terkadang orang menyepelekan masalah ini saat masih pacaran. Sampai Anda tidak menyadari hubungan Anda makin serius, hubungan emosi makin kuat, dan rencana menikah sudah di depan mata. Persoalan ini agak rumit dan sulit dicari jalan keluarnya. Banyak pernikahan yang batal karena salah satu tidak mau mengikuti kepercayaan lainnya. Namun, semua kembali ke diri Anda dan pasangan. Tetapkan lagi perasaan Anda dan si dia. Pikirkan segala akibat yang bakal Anda hadapi. Dan jika sudah mantap, Anda bisa melanjutkan lagi rencana pernikahan yang ada.
Siap atau belum, sebaiknya Anda pikirkan masak-masak sebelum memutuskan untuk melangkah ke jenjang yang lebih jauh dari suatu hubungan. Terbuka adalah sikap yang sangat diperlukan agar Anda bisa lebih memantapkan keputusan Anda. Dan keputusan apa pun yang nantinya akan diambil, sebaiknya dijalankan dengan hati lapang dan ikhlas.
Category: Artikel