Pinky Hijab, Komunitas Cantik Berhijab Pink

Pinky Hijab, Komunitas Cantik Berhijab Pink
Terbentuknya Pinky Hijab Community tak hanya sebagai ajang silaturahmi bagi para penyuka warna pink. Tapi, lebih menjadikan para anggotanya memiliki tindakan nyata untuk lingkungan sekitar.

Komunitas Pinky Hijab ini berawal dari hobi sang pendiri, Syarifah Alliyah Shihab, yang suka dengan warna pink sejak kecil. Kemudian, ia pun menulis sebuah buku berjudul Pinky Hijab yang rencananya akan di launching pada Maret 2013. Nah, dari situ, wanita yang disapa Alya ini dipertemukan dengan para wanita penyuka pink lainnya, terlintaslah di pikirannya untuk membentuk Pinky Hijab Community.

Komunitas ini masih terbilang baru, karena terbentuk pada Januari 2013 dan berlokasi di Ciawi, Bogor, Jawa Barat.  Alya juga menjelaskan bahwa tujuan utama dari PHC ini adalah sebagai ajang silaturahmi.

“Karena silaturahmi itu bawa berkah dalam rezeki juga umur, siapa tahu yang suka warna pink jadi ngumpul, dengan ngumpul ini terbentuk suatu hal yang bisa bermanfaat, entah itu acara, silaturahmi, juga keriwarusahaannya,” ujar Alya.

Namun, ditegaskan Alya, “Kami bukan desainer, tidak jualan baju apalagi brand. Jika pun senang desain hanya untuk pribadi saja, belum ada niat untuk dijadikan label. Kenapa juga harus ikut saingan di tengah pangsa pasar fashion yang begitu banyak. Kenapa kita tidak ajak mereka para desainer atau pemilik label fashion untuk bekerjasama dari segi retail dan promosi? Misalnya dalam pembuatan buku Pinky Hijab, 100 persen baju yang ada di buku itu dikasih gratis sama para desainer, yang harga 1 baju saja bisa diatas 1 juta, bahkan ada satu baju dari bahan sutra harganya mencapai 5 juta keatas.”

Jadi, lanjutnya, dengan adanya komunitas PHC ini, tentu dapat memicu orang-orang yang suka warna pink yang belum berhijab menjadi tertarik untuk berhijab. Seperti yang sudah terjadi, saat diadakan Pinky Hijab Award, Alya menceritakan, “Ada salah satu anggota yang ikut Pinky Hijab Award, dia itu gak pake hijab awalnya, dia anak sekolah, suka warna pink, dia tahu dari twitter ada pengajian pinky hijab community, akhirnya dia ikut dan pake hijab untuk pertama kalinya, subhanallah,” ungkap Alya menjelaskan.

Meskipun usianya terbilang masih muda, namun PHC sudah menjalankan berbagai kegiatan seperti pengajian-pengajian. Pengajian pertama diadakan di Mesjid Al-Hidayah, Kampung Rambutan, Jakarta Timur. “Pengajian ini lebih ke personality care,” ucapnya.

Di pengajian ini, juga mengenalkan apa arti cantik sebenarnya. “Gak seperti ajang kumpul-kumpul, seperti  hanya tutorial, kalau itu sih liat di buku juga bisa, tapi kalau namanya cantik dari hati itu susah, apa sih arti cantik sebenarnya? Nah, itu yang diterapkan lebih lanjut lewat pengajian-pengajian tersebut. Mudah-mudahan orang jadi tahu, hijab itu gak cuma nutupin rambut aja, tapi hati yang paling penting,” tegas Alya.

Selain itu, kegiatan yang diadakan setiap bulan sekali di Jakarta yaitu, Beauty Class, Talent Mangement, dan Tutorial Hijab Class. Setiap bulan di seluruh Indonesia, PHC juga mengadakan Pinky Hijab Community Award. “Jadi, di PHC Award itu memberi penghargaan seperti untuk yang berbusana pink terbaik,” jelasnya.

Kemudian kegiatan Roadshow PHC ke sekolah-sekolah, kampus ataupun instansi. “Itu dilakukan setiap hari kerja yang akan dibantu oleh para komite PHC. Semua acara ini bekerjasama dengan SAS (Syarifah Alliyah Shihab) Foundation, tidak dipungut biaya apapun. Jika pun ada charity itu akan dikelola lagi untuk kegiatan kegiatan lainnya.”

PHC juga akan menerbitkan sebuah buku berjudul Pinky Hijab yang akan diterbitkan oleh penerbit Zaytuna Ufuk Publishing House.  Kegiatan lain yaitu pelatihan kewirausahaan, desainer dan menulis. “Kita juga ada acara Maulidan, belajar mengaji, tadarusan. Jadi, kita membentuk komunitas yang mengembangkan multitalenta juga,” terangnya meyakinkan.

Lantas, bagaimana dengan keanggotaan? Alya mengungkapkan anggota tidak terbatas pada usia alias siapapun boleh gabung di PHC. Untuk pendaftaran, cukup hanya membayar 15 ribu untuk mengganti biaya member card dan souvenir. Adapun donasi bulanan tidak diwajibkan.

“Jadi jika anggota mau donasi berapapun itu silakan, jika tidak donasi pun itu tidak masalah. Seikhlasnya saja,”tandas wanita yang juga penulis ini.

Anggota PHC kini sudah berjumlah 1200 anggota. Namun, menurut Alya, di setiap acara yang diikuti, para anggota tidak harus memakai pakaian yang semuanya harus warna pink mulai dari jilbab, baju, celana atau rok, tapi cukup salah satunya saja yang berwarna pink.

“Yang penting ada warna pinknya, entah itu bajunya aja, atau brosnya aja,” tandas Alya.

Source : Tnol Media

Category: ,